Rabu, 30 Mei 2012

ASTENG VIETNAM

Vietnam dalam Perang Kemerdekaan
Gerakan kemerdekaan vietnam yang merupakan manifestasi dari sikap anti dominasi asing, sebenarnya sudah ada pada zaman kuno. Kemudian sikap tersebut diperuncing dengan politik kolonial Perancis yang kaku dan tak kenal keadilan, ia menjalankan politik asimilasi, tanpa memberi kesempatan kepada vietnam menuju arah self goverment. Perlawanan timbul dimana-mana, namun perlawanan rakyat tidak ada kekompakan.
            Di vietnam , dalam perjuangan melawan perancis secara garis besar terdapat dua kelompok yang sulit untuk di satukan yaitu kaum komunis dan kaum nasionalis. Dalam perkembangan selanjutnya ternyata kaum komunis berhasil memegang kendali dalam memimpin rakyat untuk melawan penjajah.
            Sebelum mengetahui pergerakan komunis dalam memimpin dan mengendalikan perjuangan kemerdekaan di negara-negara indocina, perlu kiranya dikemukakan sedikit tentang komunisme. Dalam taktik dan praktek perjuangan mencapai tujuan akhir, kaum komunis banyak berpegang pada ajaran marxisme-leninisme, kemudian diterangkan untuk meraih tujuan komunis harus ditempuh dengan mengadakan revolusi yang disertai kekuatan fisik. Sesuai doktrin lenin perang merupakan salah satu cara penyelesaian politik. Ho chi minh adalah peminmpin gerakan komunis di vietnam, pada tahun 1922 ho chi minh untuk pertama kalinya mengunjungi moskow, sebagai delegasi dalam kongres ke empat komunis internasional (komintern), dalam kongres itu menetapkan didirikannya suatu cabang didaerah bagian asia selatan. Gerakan komunisn vietnam yang memimpin kemerdekaan vietnam tidak lepas dari komintern karena dalam komintern ini segala kegiatan dan jaring-jaring gerakan komunis diseluruh dunia diatur, komintern sendiri didirikan oleh lenin pada tahun1919 merupakan kubu yang sangat berfungsi dan banyak memberikan bantuan kepada gerakan komunis di tiap negara yang sedang bergolak menuntut kemerdekaan, hal ini sesuai dengan kbijakan lenin  dengan strategi perang revolusionernya . geris kebijakan lenin mewajibkan semua kekuatan komunis untuk membantu gerakan-gerakan kemerdekaan.dalam jaringan-jaringan komintern selalu bermuka dua selain memperlihatkan wajah bersahabat dengan pemerintahan yang bersangkutan akan tatapi secara diam-diam ia juga membiayai gerakan bawah tanah dengan target mengkomuniskan pemerintahan yang belum komunis.
            Pada tanggal 3 februari 1930 setelah komunis disatukan oleh ho chi minh, berdirilah partai komunis vietnam yang dikenal dengan sebutan partai komunis indocina. Tujuan revolusi yang hendak dicapai telah dirumuskan terdiri dari 10 point, dan 3 point yang pokok adalah:
1.      Melawan imperialisme perancis, feodalisme dan kaum reaksioner klas kapitalis vietnam
2.      Membentuk negara vietnam yang merdeka secara penuh
3.      Mendirikan suatu pemerintahan yang terdiri dari kaum buruh, petani, dan militer.
2.2.1 Masa Viet Minh
            Situasi menjelang PD II dikawasan asia timur cukup kritis, karena sikap jepang yang semakin okspansionis, Pada tahun 1937 jepang berhasil mendirikan negara boneka Mantsuko, setelah berhasil mengalahkan kekuatan Cina , pertempuran demi pertempuran kemenangan kemenangan berada di pihak jepang ,menghadapi situasi tersebut rezim chiang kai sek yeng berpisah dengan golongan komunis pimpinan mau tse tung sejak tahun 1927 bersatu kembali, pemerintahan ciang kai sek kemudian minta bantuan instruktur-instruktur komunis untuk melatih tentara nasionalis dalam rangka melancarkanperang gerilya melawan jepang, instruktur itu diantaranya adalah ho chi minh. Baginya kesempatan ini sangat penting karena dapat bertemu kembali dengan pham van dong dan vo nguyen giap kader-kader kepercayaan ho chi minh waktu tinggal di kanton, ketiga orang inilah yang mempunyai peran penting dalam menentukan jalan perkembangan sejarah modern di vietnam.
            Pada saat PD II sudah berkobar, Jepang merupakan negara yang sangat kuat di asia. sementara itu kekuatan inggris dan Perancis menjadi lemah karena tenaganya baru dikerahkan ke eropa. Kesempatan ini di pergunakan jepang untuk menduduki daerah-daerah jajahan inggris dan perancis tidak terkecuali daerah indocina. Slah satu faktor yang mendorong jepang dengan mudah menduduki indocina yaitu kekalahan perancis dengan jerman pada tahun 1940. Karena kemenangan jerman ini maka indocina  dibawah pengawasan pemerintahan yang tunduk pada jerman, yang konsekunsinya akan menurt pula dengan jepang sebagai sahabat jermandalam pact anti comintern, pada tanggal 22 semptember 1940vichy mengijinkan jepang menduduki tongkin, kemudian pada tanggal 29 juli 1941 tercapai persetujuan antara jepang dan perancis . jepang diberi hak jalan dan hak menggunakan pangkalan-pangkalan perancis untuk kepantingan militer jepang, selain itu perancis juga mengakui kepentingan ekonomidan politik jepang di asia timur.
            Komunis sadar bahwa gerakannya belum mampu untuk bekerja sendirian melawan kekuatan jepang dan perancis, mereka masih membutuhkan pihak lain untuk membantu mendobrak kekuatan asing tersebut. Maka metode united national font sebagai bagian dari taktik komunis diterapkan, dengan slogan anti kapitalis, sama-sama senasib dan seperjuangan melawan penjajah biasanya akan menumbuhkan kekuatan dan semangat juang yang besar , sehingga optimis bahwa kekuatan penjajah dapat diusir. Kalau kekuatan asing berhasil di usir, kaum komunis akan menendang kelompok non komunis yang tadinya sama-sama berjuang. Demikian taktik komunis yang sangat licik dan tidak menghargai jasa orang lain. Konsep politik ini akan terus berlanjut yang kemudian akan melahirkan konsep “demokrasi rakyat” dengan konsep ini diharapkan partai komunis yang berorientasi ke moskow akan terbentuk susuna partai yang heterogen.
            Pergantian kekuasaan perancis kepada jepang di indocina pada bulan mei 1941, kaum komunis baru mengadakan kongres di chiangsi-propinsi kwangsi. Dalam kongres ini kaum komunis mengundangwakil-wakil dari pemuda dan golongan nasionalis. Pada 19 mei 1941 terbentuklah suatu wadah perjuanganbersama sebagai liga kemerdekaan vietnam yang di beri nama viet minh, tujuannya yaitu ingin melenyapkan perancis dan kekuasaan jepang di vietnam.
            Secara formal viet minh merupakanliga kemerdekaan yang terdiri dari berbagai golongan, namun secara material di dominasi oleh kaum komunnis. Justru viet minh itulah disamping sebagai alat untuk mencapai kemerdekaan, tetapi juga merupakan wadah untk mengembangkan pengaruh komunisme. Memang dalam perjuangannya vet minh lebih mengedepankan nasionalisme dari pada komunisme. Oleh karena itu pemimpin viet minh ho chi minh lebih di kenal oleh rakyat sebagai bapak nasionalis bukan sebagai tokoh komunis. Dengan demikian rakyat minimal akan memberi bantuan dan kekuatan masyarakat inilah merupakan faktor yang sangat penting bagi gerakan komunis  dalam mengadakan revolusi.
            Bulan agustus 1945, jepang menderita kekalahan atas tentara sekutu. Kedudukannya sebagai penguasa vietnam menjadi berantakan. Sebaliknya posisi viet minh semakin kuat, dengan mempropagandakan gerakan nasionalis pengaruh viet minh terhadap rakyat semakin kuat. Pada tanggal 25 agustus 1945bao dai yang merupakan raja ciptaan jepang menyerahkan kekuasaannya kepada ho chi minh, maka dalam masa vacuum of power ini digunakan sebaik-baiknya oleh viet minh. Pada tanggal 2 september 1945 ho chi minh mengumumkan kemerdekaan vietnam dengan sebutan republik demikrasi vietnamberpusat di hanoi.
            Setelah PD II berakhir perancis atas dukungan inggris berhasil menduduki indocina kembali. Pada tahun 1946 perang kemerdekaan untuk berikutnya tidak dapat dihindarkan. mulai tahun 1947 perancis berhasil memukul tentara viet minh di beberapa wilayah. Disamping menggunakan kekuatan senjata perancis juga menjalankan politik memecah belah. Pada bulan maret 1949 bao dei dia ngkat sebagai penguasa vietnam dibawah pengawasan perancis. Tetapi pada tahun 1949 kekuatan viet minh sudah mulai meningkat, apalagi setelah bantuan mao tse tung berhasil mendirikan republlik rakyat cina (RRC) didaratan tiongkok, posisi viet minh semakin kuat karena itu mau tse tung mengakui dan memberikan bantuan terhadap perjuangan komunis di vietnam. Pada tahhun 1951 partai komunis vietnam yang sudah dibekukkan sejak tahun 1945, dibentuk kembali dengan nama partai buruh atau dong lao dong. Pada tahun 1954 dong lao dong dan viet minh semakin membahayakan posisi perancis
2.2.2 Jatuhnya benteng dien bien phu dan perjanjian jenewa 1954
            Dien bien phu direbut perancis mulai 20 november 1953, setelah perancis dibawah komando jendral navarre mendatangkan bala bantuan dari jerman barat, afrika utara dan korea.navarre kemudian membentuk pasukan yang di persatukan oleh poskemudian dikelompokkankedalam unit-unit pasukan mobil.kekuatan yang cukup besar ini diharapkan bisa menghancur leburkan kekuatan kaum gerilya
            Namun pasukan viet minh mengadakan perlawanan dengan taktik yang diatur sedemikian rupa sehingga perancis kebingungan. Pasukan komunis menggunakan taktik yang diajarkan oleh mao tse tung “musuh maju kita mundur, musuh diam kita ganggu, musuh lemah kita serang, musuh mundur kita kejar”, gerakan perlawanan kaum komunis itu semakin kuat karena mendapat bantuan dari RRC dan Rusia. Di bawah vo nguyen giap , gerakan komunis selalu mengadakan perang dengan taktik gerilyayang lebih kuat dan meluas. Navarre percaya bahwa tidak mungkin kalau tentara viet minh dibawah vo nguyen giap berani berani menyerang benteng dien bien phu, ia membanggakan kekuatan pasukannya yang begitu besar apalagi ia mendapat bantuan dari amerika serikat.
            Kelamahan dan keteledoran pihak perancis itu, dinilai oleh jendral vo nguyen merupakan saat yang tepat untu melakukan tingkat akhir perang gerilya. Posissi perancis semakin terdesak, viet minh telah menduduki dua pertida daerah vietnam disebelah utara. Keadaan semacam ini mendorong blok barat untuk melakukan perundingan, dalam persoalan ini viet minh mendapat desakan dari RRC dan rusia agar menerima untuk diadakan perundingan tersebut.pada bulan februari empat besar amerika srikat, perancis, inggris, dan rusia mengadakan pertemuan berlin yang menyetujui akan diadakannya konpferensi membahan masalah perang korea dan indocina dan sebagai realisasinya akan diselenggarakan konferensi jenewa yang akan dimulai tanggal 26 april 1954.
            pada tanggal 13 maret vo nguyen giap mengadakan serangan terbuka terhadap benteng pertahanan dien bien phu , pada tanggal 25 april dalam situasi kegoncangan di vietnam dibukalah konferensi jenewa yang dihadiri oleh perancis,viet minh, kamboja, laos, RRC, inggris, amerika serikat, rusia korea utara dan selatan, yang lebih dikhususkan membahas perang vietnam meskipun sudah dibahas secara keseluruhan.
            Pada tanggal 7 mei 1945 pertempuran berakhir dengan kemenangan dipihak viet minh, kemenangan pasukan viet minh di benteng dien bien phu telah mempercepat proses perjanjian jenewa, pada tanggal 20 juli 1954 konferensi mencapai persetujuan dengan menghasilkan kepurusan terdiri dari 6 bab,47 pasal yang dismpulkan : mengakui kemerdekaan penuh kepada kamboja, laos, dan vietnam. Disetujui pula tentang pembagian vietnam menjadi 2 (vietnam selatan dan utara). Perancis dan republik vietnamselatan harus memindahkansemua pasukannya yang ada di utara dan berlaku sebaliknya.
            Suatu hal yang harus diperhatikan yaitu dalam persoalan penanda tanganan dari isi perjanjian tersebut. Dalam hal ini amerika serikat dan vietnam selatan tidak mau menandatangani perjanjian tersebut, keduanya tidak menyetujui poin-poin yang ada dalam perjanjian jenewa tersebut. Menilai isi perjanjian jenewa ini ternya bukan suatu akhir justru ketentuan itu melahirkan dua negara vietnam (vietnam utara dan selatan). Keputusan konferensi jenewa itu bertentangan dengan ho chi minh akan membawa peta perkembangan politik di vietman begitu unik dan kompleks, pertentangan ideologi serta ikut campur tangan asing tidak bisa dibendung lagi, dan perkembangan ini tidak terbatas divietnam, tetapi ikkut mempengaruhi perkembangan politik terhadap negara-negara tetangga.
2.3 Keterlibatan Amerika dalam Konflik Vietnam
Perjanjian Jenewa yang diharapkan bisa mengakhiri konflik diantara pihak-pihak yang saling bertentangan, hasilnya malahan sebaliknya. Pembagian Vietnam menjadi dua yaitu Vietnam utara dan Vietnam selatan tidak mendatangkan kepuasan diantara kaum komunis disatu pihak dan kelompok non komunis di lain pihak. Pembagian ini justru akan memperdalam jurang pertentangan diantara kedua belah pihak, yang masing-masing akan mendatangkan campur tangan asing. Kalau dari pihak komunis ada campur tangan dari Rusia dan RRC, sedangkan dari pihak non komunis ada campur tangan dari Amerika Serikat.
2.3.1 Alasan AS Terlibat dalam konflik di Vietnam
1. Dari segi Ideologi
Bagi Vietnam utara, sebagai Negara komunis sudah barang tentu mendapat bantuan serta pengaruh dari RRC dan juga Rusia. Tindakan Negara-negara komunis semacam ini semakin menggelisahkan pihak Amerika Serikat. Ia teringat akan pengalamannya perang Korea, RRC nampak begitu ekspansionis dengan mengirim tentaranya ke kancah pertempuran. Oleh karena  itu Amerika Serikat merasa khawatir, akan meluasnya komunisme di Asia Tenggara, sehingga dirasa perlu mengadakan intervensi secara langsung di Indocina, sebagaimana telah dikatakan oleh Senator J. Kennedy, bahwa setelah jatuhnya Dien bien phu nampaknya ada kemungkinan jatuhnya Negara-negara di Asia Tenggara ketangan komunis, maka Amerika Serikat perlu secara langsung mengadakan intervensi militer. Hal ini sebagai suatu indikator bahwa Amerika Serikat ingin mengadakan intervensi militer secara langsung, ketangan Asia Tenggara, khususnya Indochina. Walaupun Nixon dalam hal ini mengatakan bahwa pemerintahan Amerika Serikat baru akan mengirimkan pasukannya bila keadaannya memaksa. Kalau demikian bahaya dan subversi komunis dinilai sebagai suatu keadaan memaksa.
2.   Dari Segi Ekonomi
Indocina khususnya dan Asia Tenggara umumnya merupakan daerah subur dan kaya dengan letaknya yang cukup strategis. Bukan hanya merupakan route perdagangan internasional, tetapi juga mewujudkan pintu gerbang dan benteng pertahanan Amerika Serikat dari barat ke timur.
3.      Dari Segi Geopolitik
RRC dan Amerika Serikat mempunyai kepentingan politik yang tidak jauh beda, sehingga tempat ini dijadikan medan persaingan yang berkepanjangan. RRC menganggap bahwa AS sebagai penghalang dalam melaksanakan dasar dan tujuan politik luar negrinya. Sebaliknya AS menilai RRC sebagai bahaya yang ekspansionis, yang mau tidak mau akan merupakan akan merupakan penghalang juga bagi kepentingan AS di Asia Tenggara. Apalagi melihat letaknya Negara yang saling bersebelahan maka dengan kata lain jatuhnya Indochina, berarti akan mempermudah menebarkan sayapnya kenegara-negara lain dalam kawasan Asia Tenggara.
2.3.2 Keterlibatan AS di Negara Vietnam
Keterlibatan AS secara langsung di Vietnam Selatan, dilihat dari situasi dan kondisinya memang sangat tepat, sebab pada saat itu akibat perang kemerdekaan dan menggantikan peranan perancis sejak tahun 1954. Vietnam selatan dalam keadaan lemah, keadaan social ekonominya menjadi tidak karuan, sedangkan situasi politik mengalami kegoncangan. Setelah perancis angkat kaki dari daerah itu, ternyata vietnam selatan tidak dapat berdiri tegak. Ini disebabkan bahwa adanya pengaruh masa sebelumnya, yaitu sifat pemerintahan yang dibentuk disana hanyalah semacam pemerintahan boneka yang selalu menggantungkan diri kepada Negara-negara yang dianggap sebagai pelindungnya. Oleh karena itu, kedatangan AS oleh pemerintahan Saigon betul-betul diterima baik.
Selanjutnya diadakan pembaharuan dan pembangunan di dalam negeri. Dalam program memajukan bangsa dan Negara Republik Vietnam Selatan ini ternyata Amerika Serikat memegang peranan penting. Ia membantu dan sangat mempengaruhi dalam segala aspek kehidupan pemerintahan Vietnam Selatan, antara lain :
1.      Untuk memperkuat pertahanan Vietnam Selatan Amerika Serikat telah menempatkan sejumlah 460.000 pasukan udara dan laut. Mulai tahun 1955 Amerika Serikat betul-betul merupakan baking bagi pemerintahan Ngo Dinh Diem. Sebab AS berpendapat bahwa invansi komunis hanya bisa di bending dengan kekuatan militer.
2.      Lebih dari 100 opsir dibawah Jendral Samuel William juga didatangkan untuk melatih tentara Vietnam.
3.      Untuk menghadapi serangan dari Vietnam dari Vietnam Utara, dibentuk pasukan collective defence antara pasukan-pasukan Amerika Serikat dan pasukan-pasukan Vietnam Selatan.
2.3.3 Kegagalan Amerika Serikat dalam konflik Vietnam
*      Dari pihak generasi muda dan intelektual AS sendiri, karena mereka sudah muak melihat perang yang terus berkepanjangan sehingga merugikan keadaan dalam negeri AS sera kurangnya penghayatan terhadap aspirasi rakyat Vietnam khususnya dan bangsa Asia Tenggara umumnya. Halini merupakan kekeliruan dalam strategi politiknya.
*      Berdasarkan A.J Toynbee (sejarawan perancis) pada tahun 1969, kegagalan Amerika Serikat di Vietnam didasarkan beberapa faktor, antara lain :
1.      Asumsi Amerika Serikat
Amerika memandang Ho Chi Minh dan rakyat Vietnam dengan pandangan yang kurang tajam. Seakan-akan komunis Ho akan sama dengan komunis Mao, memang intervensi AS di Vietnam dalam rangka membendung bahaya kuning dari utara, dengan cara begini Amerika tidak mau melihat bahwa rakyat Vietnam betapapun dalamnya mereka menerima pengaruh Cina, mereka tidak pernah kehilangan identitasnya sebagai ras Vietnam, sehingga dengan demikian AS tidak dapat menentukan strategi yang tepat.
2.      Musuh tradisional Vietnam
Berakarnya peradaban Cina dinegara Vietnam semata-mata akibat penaklukan militer yang kemudian diikuti oleh imigrasi China dan proses Cinanisasi dikalangan penduduk pribumi. Berkali-kali rakyat Vietnam melawan invasi kuning tetapi selalu gagal. Barulah setelah abad ke-10 kemerdekaan dapat direbut, sekalipun masih harus bayar upeti kepada kaisar Cina. Invasi-invasi cina setelah abad10 tak pernah efektif dan tidak berlangsung lama.
Dampak dominasi Cina atas Vietnam dan perlawanan rakyat terhadapnya telah mengkristal dalam larutan sosio-kultural Vietnam dalam bentuk anti dominasi asing dengan cina sebagai musuh tradisionalnya. Anti dominasi asing yang merupakan warisan masa lampau itu terus berlangsung dan berkembang sampai masa modern ini. Siapa pun orang asing : Cina, Perancis, Jepang dan Amerika pasti mereka lawan.
3.      Intervensi Amerika
Ketelibatan AS secara langsung di Vietnam Selatan ternyata telah mendekatkan hubungan Hanoi-Peking. Tetapi hendak diingat bahwa hubungan ini terjadi karena dipaksa oleh suatu keadaan yang justru merupakan Challenge (tantangan). Dan pendekatan antara Hanoi dengan peking sebagai Responsnya. Tetapi hal itu bukan merupakan naluri dan tidak tahan lama. Kareana pada prinsipnya perasaan anti cinalahyang merupakan naluri rakyat Vietnam, yang suatu saat akan meletus bila terdapat tantangan dari kekuatan asing. Karena pada mulanya menentang dominasi Cina, maka perasaan anti cina itupun tidak pernah lenyap dari hati sebagaian besar rakyat Vietnam. Nampaknya hal ini tidak dipahami AS.
4.      Perang Kolonial dan perang terhadap komunisme
Bagi rakyat Vietnam perang melawan Jepang, Perancis dan AS merupakan perang kolonial, perang menentang dominasi asing. Akarnya telah dalam tertambat bahkan mengkristal dihati rakyat Vietnam. Dengan demikian kedatangan AS yang berslogan untuk membendung komunisme dirasakan sebagai sesuatu yang aneh dan bertentangan dengan aspirasi rakyat Vietnam. Apalagi kemudian ternyata intervensi itu mengakibatkan kehancuran yang merugikan segala aspek kehidupan rakyat.
Akibat perbedaan pandangan tentang motif perang Vietnam antara rakyat Vietnam dan AS itu telah menyeret perhatian dunia terhadap wilayah yang bernasib malang ini. Akhirnya disadari bahwa tindakan Amerika itu didasarkan atas pandangannya geopolitik yang rapuh, alturisme yang naïf, alturisme sebagai suatu pendirian yang menolong orang lain. Tetapi dalam kasus campur tangan AS di Vietnam alturisme yang menopang kecerobohan. Sebab menolong pihak non komunis yang sebenarnya merupakan rezim korup dan tidak mengakar pada rakyat.
2.4 Bersatunya Vietnam Utara dan Selatan
 Keadaan di Vietnam Selatan makin hari makin buruk, setelah tahun 1960 lahir FPNVS (Viet Cong) atau bisa disebut juga dengan Komunis Vietnam yang dipimpin oleh Nguyen Huu Tho. Tujuan dari gerakan ini adalah untuk melawan rezim Saigon Rezim Saigon yang kaku, tertutup, dan kurang memperhatikan nasib rakyat dan Imperialis Amerika, menciptakan Vietnam Selatan yang sempurna dan bebas dari campur tangan bangsa asing,ingin mempersatukan seluruh Vietnam, dan memperbaiki kehidupan sosial ekonomi yang dimanifestasikan melalui Revolusi Sosial. Gerakan ini dapat berkembang pesat dalam waktu yang singkat, dan 90% daerah pedesaan telah dikuasai, serta menamakan usaha gerakannya sebagai perang pembebasan. Menurut Fred Schwarz gerakan ini memang punya daya tarik untuk memikat rakyat meliputi:
a.       Rasa ingin bebas dari kapitalisme, dimana sangat menguntungkan bagi rakyat yang              tertindas yang membutuhkan banyak materi.
b.      Filsafat Materialisme, disini unsur materilah yang dinilai sebagai unsur untuk memenuhi kebahagiaan dalam hidup.
c.       Kebanggaan intelektual, dimana mereka dapat memprotes bentuk ketidakadilan dan kepincangan pemerintah.
d.      Agama yang tidak memenuhi kebutuhan manusia, disini agama dianggap sebagai penghambat melawan kemiskinan.
Pada 6 Juni 1969, bertempat ditengah hutan yang merupakan pusat gerakan Viet Cong, diadakan suatu pertemuan tokoh-tokoh gerakan front pembebasan tersebut yang terdiri dari 88 orang anggota dan 72 orang peninjau yang berasal dari berbagai kelompok masyarakat. Pada tanggal 8 Juni 1969 pertemuan berakhir dan hasilnya adalah pembentukan pemerintahan sendiri yang diberi nama pemerintahan sementara revolusi Vietnam Selatan (PSRVS) yang selanjutnya disebut pemerintahan sementara dan melalui siaran resmi dari Hanoi pada tanggal 9 Juni 1969 pemerintahan sementara disahkan. Kekuasaan tertinggi dipegang oleh Phung Vam Vung dan wakilnya Nguyen Van Kiet serta Nguyen Doan. Terbentuknya pemerintahan sementar merupakan kelanjutan dari strategi Viet Cong menantang Rezim Saigon. Posisi Rezim Saigon terancam sehingga kalau tidak ada dukungan dari AS mungkin Rezim Saigon kalah apalagi setelah dikeluarkannya Doktrin Nixon yang intinya pengurangan pasukan Amerika dari wilayah Asia Tenggara. Doktrin Nixon ini bertujuan untuk sedikit demi sedikit meletakkan tanggung jawab keamanan kepada tentara Vietnam Selatan. Tetapi kebijaksanaan ini keluar pada saat yang kurang tepat karena tentara komunis dan Vietnam Utara terus mengalir ke Selatan untuk memperkuat kedudukan Viet Cong.
2.4.1 Kepemimpinan Saigon
            Saigon adalah Rezim yang rapuh dan tidak akan bertahan tanpa bantuan pihak asing. Secara tradisional rakyat Vietnam mengakui legitimasi suatu pemerintahan berdasarkan konsep konfusianisme tentang Mandate Of Heaven (seorang raja boleh tetap berkuasa selama ia menjalankan prinsip kebaikan dan keadilan, tetapi bila yang terjadi sebaliknya maka ia kehilangan mandat dan pemberontakan rakyat akan terjadi untuk meruntuhkan raja itu. Bila teori gaya otokratik dan gaya demokratik diterapkan pada kepemimpinan politik Vietnam Utara maupun Selatan memilih gaya yang pertama. Keadaan ini diderita oleh seluruh Rezim Selatan sejak Rezim Ngodinh Diem sampai dengan Rezim Nguyen Van Thieu. Para pemimpin komunis telah berhasil menggerakkan setiap bentuk perlawanan terhadap dominasi asing dan rezim Saigon yang dipandang sebagai rezim yang korup dan tidak mau tahu akan aspirasi rakyatnya, sedangkan kebutuhan immateril dan bentuk idealisme perjuangan untuk menegakkan kemerdekaan bangsa yang bebas dari domninasi polkitik dan militer asing dari sebagian rakyat Vietnam ditemukan pada tingkah laku pemimpin-pemimpin komunis.
            Tujuan dan program Viet Cong cukup menggelisahkan pemimpin-pemimpin Saigon, dan dukungan dari rakyat didapatkan untuk melancarkan Revolusi Sosial, Front ini menginginkan perubahan sosial secara drastis untuk menjawab jeritan sosial. Rezim Saigon dipandang sebagai boneka Amerika yang dapat mentelantarkan rakyat, sehingga rezim ini dianggap tidak sah.rezim Ngo Dinh Diem dikenal sebagai rezim katolik yang fanatik, walaupun seorang tokoh yang tidak korup tetapi sifatnya yang otoriter dan diktatorial telah mengundang perlawanan keras terhadap rezimnya. Penonjolan katolisme yang keterlaluan dari rezim Diem semakin memanaskan situasi dan memperhebat perlawanan. Kaum buddhisme melihat orang-orang katolik diberi hak istimewa, selain itu rezim Diem ingin menjadikan katolik sebagai agama negara. Pada 9 Mei 1963 kaum Budis mengadakan demontrasi di Hue, tetapi bantuan Amerika datang, sehingga Diem dianggap tidak mampu untuk merebut sokonhan rakyat atau menghadapi tantangan politiknya.
            Ngo Dinh Diem sangat tergantung pada Amerika Serikat, sehingga rezim sesudahnya tinggal meneruskan ketergantungan itu. Selanjutnya adalah rezim Nguyen Van Thieu, pada rezim ini korupsi telah menjalar pada hampir semua jaringan kekuasaan danmengalami pula krisis legitimasi yang juga dialami rezim-rezim sebelumnya. Dari kejadian ini semua bisa dikatakan bahwa kultur politik Vietnam Selatan terjadi sistem korupsi yang meluas itu tidak saja menunjukan bahwa tokoh militer dan sipil sangatlah lemah dan tak pantas untuk dihormati. Pimpinan yang korup dan ketergantungan pada pihak asing merupakan sifat tambahan Vietnam Selatan, selain itu rezim Saigon dipandang telah meninggalkan nilai-nilai tradisi kemasyarakatan yaitu nilai-nilai luhur.
            Perang Vietnam adalah suatu pertunjukan maut. Kehancuran dibidang fisik menurut catatan statistik Departemen Pettahanan Amerika Serikat sanmpai April 1970. Kehancuran akhlak selama pendudukan Amerika Serikat dapat dilihat pada pertambahan yang menyolok angka pelacur dan pelayan bar.
2.4.2 Akhir Sebuah Lakon
            Pada April 1975 Vietnam memasuki babak terakhir. Beberapa tahun sebelumnya rencana Amerika Serikat untuk mengundurkan diri dari Vietnam membuat kegelisahan Presiden Nguyen Van Thieu. Disini Amerika terdesak untuk segera pergi dari Vietnam karena terikat oleh perjanjian Paris 1973. Setelah 2 tahun 3 bulan setelah persetujuan Paris 1973, rezim Saigon menyerah tanpa syarat. Perubahan politik di Vietnam dan Khmer pada April 1975 terjadi sangat cepat. Pada 17 April Phnom Phen jatuh, 21 April Thieu meletakkan jabatannya. Moral tentara Saigon merosot secara drastis hingga banyak derah yang ditinggalkannya tanpa pertempuran. Bulan April 1975, berakhirlah suatu lakon dipanggung sejarah Asia Tenggara. Kejatuhan Saigon berarti sekitar 45.000.000 rakyat Vietnam berada dibawah komunisme Vietnam.
2.4.4 Impak Persetujuan Paris 1975
            Persetujuan Genewa 1954 yang membelah Vietnam menjadi dua tidak dipercayai Ho Chi Minh sebagai garis batas yang abadi. Pada 27 Januari 1973 Persetujuan Paris telah ditandatangani oleh Amerika Serikat, Vietnam Utara, Vietnam Selatan dan Viet Cong yang sebenarnya merupakan suatu integral dari strategi Viet Cong dan Vietnam Utara, untuk menguasai seluruh Vietnam sesuai dengan konsep Ho Chi Minh. Bagi kaum Komunis persetujuan ini sangat menguntungkan. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa impak yang menoojol dari Persetujuan Paris 1973 adalah keruntuhan rezim Saigon dan cepatnya proses penyatuan Vietnam dibawah Hanoi.
            Perjuangan pembebasan FPNVS telah memegang teguh nilai kemasyarakatan yang sudah mengakar. Landasan itulah yang sekarang diuji oleh PSRVS dalam membangun negara atas dasar kemerdekaan, perdamaian dan kerukunan nasional. PSRVS telah membuktikannya sesaat pengambil alihan kekuasaan pemerintah yang berjalan begitu serempak tanpa kecanggungan. Tetapi nampaknya usaha penyatuan antara kedua Vietnam itu tidak terlalu lama lagi karena kesamaan bahasa dan kebudayaan, maka dapat dikatakan bahwa modal, moral maupun material sudah cukup memungkinkan untuk bersatunya kembali Vietnam. Sebagai langkah reunifikasi wakil Vietnam Utara dibawah pimpinan Thruong Chinh dengan wakil Vietnam Selatan adalah Pham Hung mengadakan pertemuan dan persetujuan atas:
a.       Pembentukan panitia yang akan menyelenggarakan pemilihan umum untuk menetapkan keanggotaan majelis Nasional seluruh Vietnam,
b.      Penetapan tanggal pemilihan umum,
c.       Penetapan tanggal sidang pertama dari badan hasil pemilihan umum.
Pada tanggal 25 April 1976 diselenggarakan pemilihan umum anggota majelis nasional Vietnam yang 2 bulan kemudian setelah pemilihan umum, terbentuklah negara kesatuan yang bernama Republik Sosialis Viet, yang memilih Hanoi sebagai ibukotanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar